Menteri Jonan: Pemimpin Itu Jangan Seperti Guru Silat

By Admin

nusakini.com--Seorang pemimpin harus menjadi contoh bagi anak buahnya, seorang pemimpin harus memikirkan anak buahnya, mengkadernya menjadi lebih baik darinya dan jangan pernah seorang pemimpin bergaya seperti guru silat yang takut akan dikalahkan oleh anak buahnya dengan memberi ilmu yang terbatas agar tidak melebihi kemampuan gurunya. 

Pemimpin juga harus mampu menciptakan pemimpin-pemimpin baru, bukan hanya menciptakan pengikut dan penggemar saja, demikian harapan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan dalam arahanya kepada Pejabat Eselon I, II dan III di lingkungan Direktorat Jenderal (Ditjen) Mineral Dan Batubara, Ditjen Ketenagalistrikan serta Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi energi, kemarin.

"Seorang pemimpin itu selalu berharap, orang yang kita pimpin itu suatu hari akan menjadi pemimpin yang lebih hebat dari kita, jangan seperti guru silat, ilmunya bisa 10 jurus, diajarin 9 supaya tidak melawan," ujar Jonan. 

Sebagai aparatur sipil pemerintah menurut Jonan, jika melakukan tindakan layaknya seorang guru silat akan menciderai amanat rakyat, pemimpin itu seharusnya memberikan seluruh ilmu yang dimilikinya dan berharap dapat menciptakan pemimpin-pemimpin baru. 

"Kalau kita di public side, kita sebagai aparatur tidak boleh seperti itu, karena menciderai amanah, kalau bisa sepuluh, diajari sepuluh, mudah-mudahan dia bisa sebelas, jangan seperti guru silat bisa sepuluh diajari sembilan, nanti murid yang urutan kesembilan bisanya cuma nyapu," imbuh Jonan. 

Selanjutnya Jonan mengungkapkan, seorang pemimpin harus bangga jika anak buah yang pernah dipimpinnya menjadi seorang pemimpin bukan sebaliknya. 

"Jika suatu hari saya sudah pensiun nanti, saya akan bangga jika misalnya, salah satu anak buah saya menjadi capres atau cawapres. Seorang pemimpin harus seperti itu, bangga jika salah satu anak buahnya menjadi lebih baik dari dirinya, pokoknya jangan seperti guru silat," tutup Jonan.(p/ab)